Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Manfaat daun kelor dan cara pengolahannya untuk obat

Manfaat daun kelor dan cara pengolahannya untuk obat : Seperti yang telah diulas pada artikel sebelumnya mengenai tanaman kelor berikut kandungan gizi serta khasiat yang dimiliki dari setiap bagian pohonnya, pada artikel kali ini akan diulas secara lengkap tentang manfaat dari daun kelor serta bagaimana cara pengolahannya menjadi ramuan obat mujarab untuk mengatasi sejumlah penyakit yang anda derita.

manfaat gagang daun kelor
Gagang daun kelor

9 manfaat daun kelor dan cara pembuatan ramuannya.

Dibawah ini merupakan 9 manfaat daun kelor berikut cara pengolahanya sehingga menjadi ramuan obat berkhasiat.

1 untuk obat rabun mata

Gagang daun kelor dicuci bersih, haluskan dengan cara ditumbuk, lalu seduh dengan segelas air matang. Aduk sampai rata, kemudian saring. tambahkan satu sendok makan madu . aduk sebentar lalu minum sesaat sebelum ada tidur. Lakukan secara rutin.

2. membersihkan flek hitam pada wajah

Cuci bersih daun kelor segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. balurkan ramuan tersebut pada area wajah secara merata. Diamkan sekitar kurang lebih 20 menit, kemudian cuci bersih dengan air.

3. mengobati sakit mata

3 gagang daun kelor  dicuci kemudian ditumbuk halus. tambahkan satu gelas air panas, diamkan beberapa saat sampai hampas mengendap. Saring air seduhan, lalu gunakan sebagai obat tetes mata dalam keadaan dingin.

4. melancarkan buang air kecil

Bagi anda yang mengalami susah buang air kecil, silahkan coba ramuan dibawah ini:
Ekstrak daun kelor, saru buah mentimun/wortel, ditambahkan kedalam 1 gelas air, minum ramuan tersebut setiap hari secara rutin.

5. mengatasi luka yang telah bernanah, kurap, dan bisul.

Gagang daun kelor sebanyak 7 buah dicuci bersih lalu tumbuk sampai halus. tempelkan ramuan tersbut pada bagian kulit yang telah bernanah.

6. membantu menghancurkan batu ginjal

Daun kelor bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menghancurkan batu ginjal. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengolah daun kelor menjadi sayur, lalu dikonsumsi secara rutin selama satu bulan.

7. mengatasi nyeri dan pegal linu serta rhematik

3 gagang daun kelor dan kapur sirih ½ sdm dicampur, lalu tumbuk sampai halus. gunakan ramuan sebagai obat gosok. Lakukan secara rutin sampai sembuh.

8. obat tradisional untuk mengobati cacingan

Bahan ramuan yang diperlukan antara lain: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 2 batang meniran. Cuci bersih semua bahan, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. Angkat dan tiriskan. Saring air rebusan lalu minum secara rutin setiap hari.

9. Membantu memenuhi kebutuhan gizi wanita hamil

kandungan gizi dalam daun kelor cukup lengkap dengan kadar tinggi, sehingga daun kelor bisa digunakan sebagai salah satu alternatif pemenuhan gizi bagi para wanita hamil. baca selengkapnya pada artikel berikut: manfaat daun kelor bagi wanita hamil.

Selain yang telah disebutkan diatas, tentunya masih banyak manfaat daun kelor dan cara pengolahannya yang bisa anda dapatkan, silahkan perkaya pengetahuan dan wawasan anda seputar tanaman obat khususnya tentang manfaat dan khasiat dari daun kelor dengan mengunjungi sumber-sumber terpercaya  lainnya baik majalah, media online dan lain-lain.

* catatan:
Yang dimaksud dengan gagang daun kelor yaitu daun berserta tangkai dan gagang daun bagian pucuknya..

Sumber:
  • Tanaman obat tradisional by Thomas A.N.S
  • Sumber-sumber lainnya

Akar wangi (Vetiveria zizanoides Stapt)

Akar wangi adalah salah satu jenis rumput-rumputan yang diperkirakan berasal dari Birma, India, dan Srilangka. Akar wangi sengaja dibudidayakan sebagai oleh masyarakat untuk diambil beberapa manfaatnya seperti dijadikan tikar, diambil minyaknya, serta bisa juga membantu struktur tanah agar tidak mudah longsor.

tanaman akar wangi

Klasifikasi ilmiah dan morpologi akar wangi

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :  Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Vetiveria
Species : Vetiveria zizanoides

Nama daerah:

Janur, usar, narawastu (Sunda), rarawestu, larasetu, larawastu (Jawa), akar babau (Sumbar), hapias, usar, useur, morwastu (Sumut), usa, urek usa (Sulawesi), akar banda (Timor). Dll.

Morfologi tanaman akar wangi.

Tanaman akar wangi masuk kedalam family graminea atau poaceae (rumput-rumputan). Tumbuh lebat secara berkelompok (rumpun) dengan ketinggian antara 1,5-2,5 cm.
  • Akar serabut, warna kuning, mengeluarkan aroma yang sangat wangi.
    Batang lunak, beruas-ruas dan berwarna putih, tumbuh tegak.
  • Daun akar wangi tidak mengandung minyak seperti akarnya. Daun berwarna kelabu, tunggal, bentuk agak kaku, dengan panjang mencapai 100 meter.
  • Bunga berbentuk bulir, tumbuh pada bagian ujung batang, berwarna hijau hingga ungu.
    Buah berbentuk padi, berwarna putih kotor, dan terdapat duri.
  • Perbanyakan tanaman bisa dilakukan melalui biji, memisahkan rumpun, atau dengan cara memecah akar tinggalnya yang telah bertunas.
akar tanaman akar wangi

Kandungan kimia dan manfaat akar wangi

Kandungan kimia

Minyak atsiri yang didalamnya terdapat senyawa vetiveron, vetiverin, vetivazulen, dan veton. Selain minyak atsiri, terkandung juga  harsa, dan zat pahit.

Manfaat akar wangi

Herba tanaman akar wangi baik daun, batang, dan akar bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia, seperti bahan kerajinan (memanfaatkan bagian batang), ataupun diolah untuk diambil minyaknya (memanfaatkan bagian akar dan batang). Minyak yang dihasilkan dari akar serta batang akar wangi bisa digunakan dalam pembuatan Parfum,sabun, dan kosmetik. Manfaat lainnya dari akar wangi yaitu bisa manfaatkan untuk mengusir serangga terutama nyamuk melalui aromanya yang menyengat dan bersifat racun bagi nyamuk.

Akar tanaman kering

Dalam dunia pengobatan, akar wangi bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yang menyerang tubuh, berikut beberapa manfaat akar wangi sebagai tanaman obat:
  1. Mengobati sakit gigi dan mengatasi bau mulut
  2. Mengobati encok, pegal linu, dan rhematik
  3. Mengobati luka akibat gigitan tawon, kalajengking, dan ular.
Sumber:
  1. Buku pintar tanaman obat By Redaksi agromedia
  2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47544/4/Chapter%20II.pdf

Manfaat dan khasiat Rimpang bangle

Secara umum, bagian rimpang bangle dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk pembuatan jamu atau obat tradisional yang diyakini cukup berkhasiat untuk mengatasi demam, rhematik, cacingan, sakit kepala, semgelit, masuk angin, batuk berdahak, perut nyeri, sakit kuning dan lainnya.

manfaat rimpang bangle

Manfaat bangle sebagai ramuan obat tradisional.

Berikut sejumlah manfaat rimpang bangle berikut cara pembuatan ramuan dan penggunaanya yang bisa anda anda praktekkan dirumah.

1. Obat borok atau luka yang lama sembuh
Cuci bersih rimpang bangle sampai bersih, lalu kupas kulitnya, tumbuk atau parut lalu dijadikan tapal. Bubuhkan pada bagian kulit yang akan diobati, selanjutnya tutup dengan kain pembalut agar tapalnya tidak bergeser.

2. Mengatasi kejang pada anak-anak
Akar bangle dan cengkeh secukupnya dikunyah sampai halus, lalu balurkan pada bagian perut anak.

3. Luka akibat memar
Cuci bersih rimpang bale dengan cara ditumbuk, campur dengan sedikit arak. Ramuan tersebut kemudian dibalurkan pada bagian tubuh yang memar.

4. Untuk perawatan pada wanita pasca melahirkan.
  • Bersihkan rimpang bangle, kupas bagian kulitnya lalu tumbuk sampai halus. tempelkan ramuan tersebut pada perut wanita yang baru melahirkan untuk membantu mengencangkannya kembali.
  • Rimpang bangle dan jeringau dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. setelah halus masukan kedalam kain bersih, lalu peras untuk diambil airnya. Tambahkan sedikit cuka kedalam air perasan  lalu minum ramuan tersebut. manfaatnya yaitu untuk membersihkan darah pada wanita yang baru selesai melahirkan.
  • Tumbuk sampai halus rimpan bangle yang terlebih dahulu telah di bersihkan dan dikupas kulitnya, lalu balurkan pada kening wanita yang mengalami demam sehabis melahirkan.
5. Membantu menurunkan berat badan.
Rimpang bangle ternyata bisa juga digunakan untuk mengurangi lemak dalam tubuh, caranya yaitu dengan merebus rimpang seukuran jari telunjuk dan  7 lembar daun jati belanda, dengan segelas air. setelah air tersisa setengahnya, hentikan proses perebusan. angkat dan saring. minum air rebusan secara rutin sampai anda mendapatkan hasil yang diinginkan.

6. Mengembalikan penglihatan yang kurang terang
Bahan ramuan yang perlu disediakan yaitu rimpang bangle dan rimpang kunyit @ seukuran jari manis, 13 biji jinten hitam. Rebus semua bahan dengan segelas air sampai tersisa setengahnya. Saring dan diamkan sebentar. Minum ramuan secara rutin.

7. Obat tradisional untuk hepatitis
Rimpang bangle segar seukuran ½ jari telunjuk. Cuci bersih lalu parut. Tambahkan madu dan air masak @ satu sendok makan. Peras  ramuan, lalu minum. Lakukan dua kali sehari.

8. Mengobati lemah jantung
1 rimpang umbi bangle di cuci bersih, kemudian diparut. Tambahkan 1 gelas air panas, lalu diperas/ disaring. Minum ramuan satu kali sehari di sore hari.

9. Mengatasi gangguan syaraf
Rimpang bangle seukuran 2 x ibu jari diparut, tambahkan segelas air masak, lalu peras/ saring. minum ramuan sekaligus. Lakukan secara rutin dua kali sehari pagi dan sore.

10. Obat rhematik
Rimpang bangle, lempuyang dan cabai (ukuran dikira-kira sendiri). Tumbuk halus semua bahan, lalu tambahkan sedikit air. balurkan ramuan pada bagian tubuh yang terkena rhematik setiap malam sebelum anda tidur.

Sumber:
  1. Tanaman obat tradisional by Thomas A.N.S
  2. Buku pintar tanaman obat By redaksi Agromedia
  3. Temu-temuan dan Empon-empon By Ir. Fauziah Muhlisah

Bangle (Zingiber purpureum Roxb).

Bangle merupakan salah satu tanaman asia seperti india, srilangka dan beberapa Negara di asia tenggara termasuk Indonesia. Bangle merupakan satu dari beberapa jenis tanaman  penghasil minyak atsiri yang memiliki potensi cukup menjanjikan sebagai komoditi ekspor.

gambar tanaman bangle

Di Indonesia sendiri, tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat sebagai bahan baku pembuatan ramuan obat tradisional ( jamu). Jamu yang berasal dari bangle ini cukup berkhasiat dalam mengatasi sejumlah penyakit seperti nyeri sendi, cacingan pada anak, susah buang air besar, sakit kuning, masuk angin, dan lain sebagainya. Sedangkan dibeberapa Negara lainnya seperti India, Thailand, dan Bangladesh, rimpang bangle digunakan sebagai bahan aroma terapi, bumbu dapur, obat-opbatan, antiseptic, insektisida, dan sebagai bahan campuran dalam pembuatan parfum mawar.

Klasifikasi ilmiah dan ciri umum tanaman bangle

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales 
Suku : Zingiberaceae 
Marga : Zingiber
Jenis : Zingiber montanum 
Sinonim :  Zingiber purpureum Roscoe, Zingiber cassumunar Roxb.

Nama daerah

Bengle (Jawa), panglai (Sunda), pandhiyang (Madura), banggulae (Bali),  mungle (Aceh), bungle (Batak), bengle (Gayo), bangelei, manglai, kekuniran (Minahasa), bale (Ujung pandang), unin makei, unin pakei (Ambon), banggulai (bima).

Ciri-ciri umum

gambar bunga bangle
Bangle adalah salah satu tanaman asia tropika yang tumbuh dengan baik d wilayah yang memiliki sinar matahari dan kandungan air tanah yang cukup, tektur tanah gembur tapi tidak tergenang/becek. Bangle umumnya dapat kita temukan di wilayah dataran rendah sampai wilayah dengan ketinggian 1300 m dpl. Berikut ciri-ciri yang mudah dikenali dari tanaman bangle.
  1. Termasuk herba semusim, batang tegak dengan ketinggian antara 1-1,5 cm. tumbuh membentuk rumpun yang cukup rapat.
  2. Batang pohon semu, tersusun atas kumpulan dari pelepah daun, tidak bertangkai.
  3. Bentuk daun lanset ramping, wana hijau, posisi daun tersusun secara menyirip berseling, bagian ujung daun runcing, mengecil kearah pangkal. Panjang antara 23-53 cm dan lebar 2-32 mm.permukaan daun licin, lemas dan tipis, tidak berbulu, sedangkan bagian punggunya ditumbuhi bulu halus.
  4. Bunga bangle muncul dari permukaan tanah, bentuk gelendong, tangkai semu yang tersusun dari tumpukan daun penumpu bunga. Bunga memiliki benang sari yang berwarna putih kekuning-kuningan, dengan bagian ujung keriting.
  5. Bentuk buah bulat, dengan ukuran kecil sekitar 17 mm, kulit buah tipis, mengandung banyak biji yang berukuran kecil-kecil dengan warna ungu.
  6. Umbi rimpang agak bulat pendek. Kulit rimpang berwarna coklat muda, bagian dalam berwarna kuning emas. Rimpang bangle mengeluarkan aroma menyengat, rasa pahit dan pedas.

Kandungan kimia bangle

rimpang bangle
Pada bagian rimpang, terkandung sejumlah zat dan senyawa seperti minyak atsiri, amilum, resin, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memberikan sejumlah efek farmakologis diantaranya: antipiretik (penurun panas), ekspektoran (peluruh dahak), peluruh kentut (karminatif), pembersih darah, pencahar (laksan), vermifuge (obat cacing).

Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43320/4/Chapter%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangle

Apu-apu (Pistia stratiotes)

Apu apu atau dikenal juga sebagai kayu apu atau kapu-kapu merupakan tumbuhan air yang umum dijumpai  tubuh mengapung di kolam atau perairan tenang. asal usul tanaman apu apu kurang begitu jelas, namun penyebarannya sudah mencapai wilayah tropika dan subtropika (id.wikipedia.org/wiki/).

manfaat tanaman apu-apu

Klasifikasi ilmiah dan ciri umum Apu apu / Kayu apu.

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arales
Famili: Araceae (suku talas-talasan)
Genus: Pistia
Spesies: Pistia stratiotes L.

Nama daerah

Ki apu (sunda), kayu apu, apon-apon, kajeng apu (Jawa), kapu-kapu (Bali), peyape (Madura), gaambang, empieng ara, apu-apu, kapu-kapu, sirambon, sarme-sarme (Sumatera), pengambangan, ki ambang, tayapu (Kalimantan), capo-capo, poda-poda (Sulawesi).

Ciri-ciri umum yang bisa dikenali

Sebagai tanaman air, Apu-apu bisa kita temui di daerah dengan ketinggian antara 5-800 meter dibawah permukaan laut. Ciri-ciri umum yang bisa dikenali dari tanaman terna ini antara lain:
  • Tinggi tanaman antara 5-10 cm
  • Bentuk daun tunggal, membentuk roset akar, setiap helaian daun tebal berongga, ujung daun membulat, berlekuk, pertulangan daun sejajar, permukaan daun berambut dengan warna daun hijau cerah. Panjang 1,3-10 cm, dengan lebar 1,5-6 cm.
  • Akar tanaman berbentuk serabut dengan warna putih kotor.
gambar akar tanaman apu-apu

Kandungan kimia dan manfaat apu apu

Dalam tanaman apu-apu terkandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, polifenol, dan tanin. Senyawa tersebut dapat memberikan efek farmakologis seperti memberikan efek sejuk, bersifat anti radang, antirhematik, diaforetik (peluruh keringat), dan diuretic (peluruh kencing).

Manfaat apu-apu sebagai tanaman obat.

Sebagai tanaman obat, apu-apu bisa diolah menjadi bahan ramuan obat tradisional yang diketahui cukup ampuh dalam mengatasi sejumlah masalah pada tubuh. bagian tanaman yang umum digunakan sebagai bahan ramuan adalah daun (tanpa akar) baik dalam keadaan segar ataupun yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Beberapa manfaat tanaman apu-apu antara lain:
  1. Obat batuk rejan, flu, dan demam
  2. Mengatasi pegal linu, bengkak terbentur (memar), bengkak (edema), kencing nanah, kencing terasa nyeri (disurea), gatal-gatal (pruritus), gatal karena alergi, disentri, rash campak dan beberapa penyakit kulit seperti eksim dan bisul.

Pemanfaatan apu apu sebagai obat, bisa digunakan untuk obat luar dengan menempelkan daun apu yang telah di haluskan pada bagian kulit yang bermasalah, atau untuk obat dalam dengan cara meminum air rebusan daun apu. Berikut contoh pembuatan ramuan obat dari daun apu untuk menurunkan demam.
15 lembar daun apu segar dicuci bersih, lalu rebus dengan air bersih sebanyak 3 gelas selama kurang lebih 15 menit, angkat dan dinginkan. Saring  air rebusan lalu bagi dua. konsumsi air rebusan pagi dan sore masing-masing satu bagian.

Selain bermanfaat sebagai bahan ramuan obat, Apu-apu dapat digunakan untuk membersihkan air dari kandungan logam berat yang berasal dari limbah industri atau rumah tangga. Bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk pakan ikan atau pupuk.

Perlu diperhatikan!

Dikarenakan kandungan toksik  yang terkandung dalam akar, maka sebaiknya buang bagian ini ketika anda mengolah apu-apu sebagai obat. Untuk wanita hamil, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi rebusan daun apu-apu, karena dapat membahayakan janin yang dikandungnya.

Sumber:
Atlas tumbuhan obat jilid 4

Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L.)

Licorice atau Liquorice (Yunani kuno) yang dalam bahasa indonesia berarti akar manis adalah salah satu jenis tanaman obat jenis polong-polongan. Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna. Hidup di daerah subtropis, tropis dan daerah yang memiliki temperatur hangat. Area tumbuh terbaik untuk akar manis yaitu tanah subur, dalam, dengan kandungan air serta cahaya matahari yang cukup.

gambar tanaman akar manis

Klasifikasi ilmiah akar manis

  • Kingdom : Plantae
  • Subkingdom : Tracheobionta
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Sub kelas : Rosidae
  • Ordo : Fabales
  • Family : Fabaceae /leguminoceae
  • Genus : Glycyrrhiza L.
  • Species : Glycyrrhiza glabra L.

Ciri umum akar manis

  1. Tumbuh dengan ketinggian bisa mencapai 1 meter.
  2. Daun tumbuh seperti sayap dengan panjang 7-15 cm, jumlah helai daun dalam satu cabang antara 9-17 helai.
  3. Bunga tumbuh berkelompok dalam atu cabang, warna keunguan sampai putih kebiru-biruan. Panjang bunga antara 0,8-12 cm.
  4. Buah berpolong, bentuk memanjang dengan ukuran 2-3 cm. buah mengandung biji.

Kandungan kimia dan manfaat akar manis

Komposisi kimia

Akar manis memiliki rasa manis , bersifat menetralkan dan menghangatkan,masuk meridian paru, limpa, jantung, dan lambung. Komposisi kimia tanaman akar manis diantaranya: asparagin, asam likuiritat, asam hidroksiglisirhitat, glikosida likuritin, glisirhisin, glukosa, sukrosa, glabrolida, minyak atsiri, umbeliferona, saponin, dan zat pahit. Zat dan senyawa tersebut umumnya banyak terdapat pada bagian akar.

Manfaat akar manis

Komposisi kimia yang terkandung dalam tanaman akar manis memberikan sejumlah efek farmakologis seperti ekspektoran (pengencer dahak), anti inflamasi,penetral racun (antitoksik), antipiretik, dan spasmolitik. Dalam dunia pengobatan, tanaman akar manis banyak digunakan untuk mengatasi sejumlah penyakit yang menyerang organ dalam tubuh. bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat yaitu akar. Beberapa khasiat yang dimiliki akar manis yaitu:
  1. Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah
  2. Menyejukan kulit dan selaput lendir
  3. Meredakan batuk, dan mengencerkan dahak
  4. Menetralisir racun dalam tubuh.
  5. Mengatasi peradangan
  6. Menurunkan panas
  7. Memperkuat energy vital
  8. Mengatasi gangguan pada tukak lambung
akar tanaman akar manis

Perlu diperhatikan!

Pemanfaatan akar manis sebagai obat tidak sepenuhnya aman bagi tubuh. penggunaan akar manis dalam jangka waktu panjang dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan melemahnya otot, hipertensi, edema (pembengkakan), dan mengakibatkan hipokalemia (kandungan kalium dalam darah rendah).

Resep ramuan obat dari akar manis.

1. Untuk obat batuk
Akar manis 1,5 gram, rimpang kunyit 8 gram, daun sirih 3 lembar, air 130 ml, semua bahan dibuat infuse, lalu minum 2 kali sehari sebelum makan dengan takaran 100 ml

2. Untuk tukak lambung
Akar manis 3 gram, rimpang kunyit 4 gram, air 130 ml, semua bahan dibuat infus atau diseduh. Minuam ramuan 2 kali sehari @ 100 ml. lakukan terus selama 14 hari.

Sumber:
  • id.wikipedia.org
  • 1001 Pengobatan Tradisional Herbal By Djamaludin Nadra
  • Buku pintar tanaman obat By Redaksi AgroMedia

Adem ati (Litsea chinensis lamk)

Adem ati merupakah salah satu tanaman liar yang banyak ditemui di pinggir jalan. ada juga masyarakat yang menanamnya di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Pemanfaatannya sebagai tanaman obat sudah dilakukan sejak lama, terutama untuk mengobati sejumlah penyakit ringan.

manfaat tanaman adem ati

Klasifikasi, nama daerah, dan ciri umum.

Klasifikasi ilmiah

Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranales
Suku : Lauraceae
Marga : Litsea
Jenis : Litsea chinensis lamk

Nama daerah

Huru tangkalak, huru beusai, huru batu, madang kapas (Sunda), kupu ketek, adem ati, wyry beling, nyampu wingka (Jawa).

Ciri umum yang dimiliki

  1. Tanaman tumbuh dengan ketinggian bisa mencapai 10 meter. Batang berkayu, berkayu, dengan banyak cabang, warna kuning.
  2. Daun tunggal, bentuk elips, bagian pangkal dan ujung daun berbentuk runcing, bagian tepi rata, panjang daun 19-26 cm, lebar 6-8.5 cm, warna hijau, ditumbuhi bulu halus.
  3. Adem ati memiliki bunga yang tumbuh pada bagian ketiak daun, bunga majemuk, berbentuk malai, terdapat mahkota dengan warna putih kekuningan.
  4. Bentuk buah bulat, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi hitam ketika masak. Didalamnya terdapat biji kecil dengan warna coklat.
  5. Akar tunggang dengan warna coklat muda.

Kandungan kimia

Pada bagian akar, kulit batang, dan daun banyak terkandung zat aktif alkaloid, polifenol, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin. Zat dan senyawa tersebut memberikan sejumlah efek farmakologis seperti efek mendinginkan, anti inflamasi, analgesic (penghilang rasa sakit), dan hemostatik (menghentikan pendarahan).

bunga tanaman adem ati

Manfaat adem ati sebagai tanaman obat

Dalam dunia pengobatan herbal/ tradisional, Adem ati bisa anda manfaatkan untuk bahan ramuan obat yang cukup mujarab. Bagian tanaman yang bisa digunakan yaitu akar, kulit batang, dan daun. Beberapa manfaat tanaman adem ati sebagai tanaman obat diantaranya:

Khasiat akar adem ati.

Mengobati kencing manis, diare, radang kulit bernanah, dan radang usus.

Khasiat daun adem ati

Sebagai obat penenang, mengobati radang payudarah, radang kulit bernanah, luka berdarah, bisul, (memanfaatkan bagian kulit batang dan daun).

Berikut ramuan obat dengan memanfaatkan satu atau beberapa bagian dari tanaman adem ati yang bisa anda coba.

1. Ramuan untuk mengatasi kencing manis
5 gram akar adem ati, 4 lembar daun salam segar, dan 140 ml air.
Cara pembuatan ramuan yaitu dengan cara di infuse, lalu minum 2 kali sehari ( pagi dan sore) @ 100 ml.

2. Mengatasi radang usus dan mencret.
Akar adem ati dan rimpang kunyit segar @ 6 gram, air 110 ml.
Semua bahan diseduh, lalu minum satu kali sehari @ 100 ml.

3. Mengobati radang payudara, kulit bernanah, kulit terluka, dan bisul.
Kulit ati atau daun adem ati segar, daun sambiloto, dan air (secukupnya).
Di hancurkan sampai menjadi pasta. Cara penggunaan yaitu bersihkan terlebih dahulu bagian kulit yang akan diobati dengan air hangat, lalu oleskan ramuan tersebut secara merata pada bagian kulit tubuh yang bermasalah. Ganti ramuan setiap 3 jam.

4. sebagai obat penenang.
Daun adem ati segar 15 gram. cuci bersih, kemudian dilumatkan sampai halus, ramuan tersebut ditempelkan pada bagian dahi.

Sumber tulisan adem ati dan manfaatnya sebagai tanaman obat dikutip dari beberapa sumber seperti:
  • http://warintek.ristekdikti.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/1-175.pdf
  • http://tokoherbalanna.com/manfaat-dan-khasiat-tanaman-herbal-adem-ati/
  • Buku pintar tanaman obat by Redaksi agromedia.

Top